Perwakilan Aplikator Pastikan Manajemen Taat Regulasi
SURABAYA, Saksimata - Sekelompok pengemudi ojek online yang tergabung dalam Frontal Jawa Timur melakukan demonstrasi di depan Kantor Gojek di Jalan Ngagel, Surabaya, pada Selasa (20/5/2025) pukul 11.35 WIB.
Menurut pengamatan di lokasi, aksi tersebut berlangsung sekitar 15 menit, di mana para demonstran mengibarkan spanduk yang berisi berbagai tuntutan. Dalam demonstrasi ini, ratusan peserta bertemu dengan Sarwo Adi, Koordinator Regional Gojek Jawa Timur.
Kepada para pengunjuk rasa, Sarwo Adi menegaskan bahwa manajemen akan mematuhi regulasi dan berpartisipasi dalam audiensi dengan pemangku kepentingan di Pemprov Jatim.
“Kami menghargai semua perjuangan rekan-rekan hingga saat ini. Seperti yang kita ketahui, kemarin telah diadakan audiensi di kantor DPRD Jatim. Mari kita hormati proses ini bersama-sama. Saat ini, kami dari pihak Gojek sudah berada di kantor gubernur,” ujar Sarwo kepada para pengunjuk rasa di depan Kantor Gojek.
Sekelompok demonstran yang terdiri dari pengemudi ojek dan taksi online bergerak menuju Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Surabaya, untuk menyampaikan berbagai tuntutan mereka.
Perjalanan mereka dimulai dari Jalan Ahmad Yani, dilanjutkan ke Jalan Darmo, melintasi Jalan Basuki Rahmat, Jalan Embong Malang, dan Jalan Bubutan, hingga akhirnya tiba di Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan.
Sebelum mencapai tujuan, para demonstran melakukan long march di Jalan Ahmad Yani dan berhenti di beberapa lokasi, termasuk di Kantor Dishub Jatim, Kantor Diskominfo Jatim, serta Polda Jatim, untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Front Driver Online menolak aplikasi nakal (Frontal) dan memprediksi bahwa sekitar tiga ribu (3.000) orang akan ikut serta dalam aksi ini, berdasarkan informasi yang diperoleh oleh tim media.
Ada beberapa tuntutan yang diajukan, salah satunya terkait tarif ojek online yang selama ini menjadi keluhan para mitra pengemudi. Berikut adalah pernyataan dari para pengemudi transportasi online di Indonesia:
"Kami telah lama menderita. Banyak nyawa yang telah hilang. Kami telah berulang kali mengadu, tetapi selalu diabaikan. Cukup sudah. Hari ini, kami bangkit untuk melawan. Hari ini, kami ingin menegaskan bahwa kami bukanlah sapi perah.
Hari ini, kami menunjukkan bahwa kami adalah rakyat Indonesia yang telah berkontribusi dalam pembangunan negeri ini."
Hari ini, kita berkumpul untuk menciptakan sejarah dengan menyatukan para pengemudi transportasi online di Indonesia, baik yang menggunakan roda dua maupun roda empat, untuk bergerak bersama demi satu tujuan. Ini adalah wujud kepedulian kami terhadap penindasan yang dialami akibat sistem aplikasi dan kebijakan pemerintah yang memberatkan.
Dengan ini, pada tanggal 20 Mei 2025, kami, seluruh pengemudi transportasi online di Indonesia, menyatakan kemerdekaan kami.
Setiap tahun, kami akan memperingati tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Transportasi Online Indonesia. Kami bangkit dari penindasan, eksploitasi, dan pembungkaman. Pengemudi transportasi online di Indonesia harus merdeka. (Agwan)

.jpeg)