![]() |
| Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dalam Rapat Paripurna Nota Keuangan R-APBD Surabaya 2026 di Gedung DPRD, Selasa (7/10/2025) |
SURABAYA, Saksimata.my.id – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan pembangunan di Kota Pahlawan akan terus berjalan meski menghadapi pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Paripurna Nota Keuangan R-APBD Surabaya 2026 di Gedung DPRD, Selasa (7/10/2025).
Eri menyatakan, Pemkot Surabaya akan tetap menempatkan kepentingan masyarakat sebagai prioritas utama dalam pembangunan tahun depan. Ia menekankan pentingnya keberanian, keteguhan, dan sinergi antara eksekutif dan legislatif agar roda ekonomi tetap berputar tanpa mengorbankan kesejahteraan warga.
“Dengan pengurangan transfer daerah, Surabaya tidak boleh mundur. Dibutuhkan keberanian dan kekuatan kebersamaan untuk tetap melaju,” tegas Eri.
Program-program pro-rakyat seperti Satu Keluarga Satu Sarjana, bantuan operasional sekolah swasta, dan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dipastikan tetap berjalan.
Pemkot juga menyiapkan tambahan bantuan operasional Rp350.000 per bulan untuk sekolah swasta tingkat SMA/SMK agar tidak lagi menahan ijazah siswa dari keluarga kurang mampu.
Terkait Rutilahu, Pemkot bersama DPRD sedang menyiapkan Perda Rumah Layak Huni guna memastikan bantuan diberikan tepat sasaran dan berdampak langsung pada pengentasan kemiskinan.
Eri mengakui, pengurangan transfer pusat menjadi tantangan bagi kekuatan fiskal Surabaya. Meski demikian, ia menegaskan target pembangunan tetap harus naik, termasuk pertumbuhan ekonomi menjadi 5,8 persen, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta penurunan angka kematian ibu dan anak.
“Dengan kolaborasi, program pro-rakyat akan terus menyentuh masyarakat miskin dan pembangunan kota tidak akan berhenti,” tandasnya. (Red)
